Inilah Undangan Terbuka Seleksi Program‘EMERGING WRITERS’ 2024 di  UBUD WRITERS & READERS FESTIVAL

UBUD, GLOBALONE.ID – Ubud Writers & Readers Festival (UWRF), salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan setiap tahun di Ubud, Bali,  mengumumkan seleksi terbuka untuk program emerging writers (penulis pemula) UWRF 2024.

Untuk seleksi terbuka program ini, tim festival menerima pengiriman karya berupa cerita pendek yang mengandung nilai-nilai lokalitas atau kearifan lokal dari berbagai penulis di seluruh Indonesia, yang kemudian akan diseleksi oleh dewan kurator beranggotakan para sastrawan dan akademisi sastra Indonesia.

UWRF mendefinisikan emerging writer atau penulis pemula sebagai penulis yang masih muda dalam karya (belum pernah menerbitkan lebih dari 2 buku), atau muda dalam usia (di bawah 35 tahun). Adapun hasil seleksi akan diumumkan pada 30 April 2023 di ubudwritersfestival.com.

Berikut ini adalah syarat dan ketentuan untuk program emerging writers UWRF 2024:

Ketentuan Umum:

  1. Karya berupa cerita pendek (cerpen)
  2. Mengirimkan 3 cerita pendek terbaik. 
  3. Karya yang dikirim mengandung nilai-nilai lokalitas atau kearifan lokal, serta kebaikan-kebaikan yang ditemukan dalam masyarakat Indonesia.
  4. Karya yang dikirim mengandung nilai-nilai lokalitas atau kearifan lokal.
  5. Karya belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku cetak, E-Book, dan atau platform digital.
  6. Karya tidak sedang diikutkan dalam seleksi serupa.
  7. Karya ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik.
  8. Cerpen adalah karya asli, bukan saduran, dan bukan jiplakan.
  9. Pengumpulan karya paling lambat Kamis, 29 Februari 2024, Pukul 23:59 WITA.

Ketentuan Khusus:

  1. Panjang setiap karya maksimal 3000 kata, ukuran halaman A4, spasi 1,5 huruf Times New Roman dengan ukuran 12.
  2. Karya dikirim dalam satu file format pdf, dengan nama: judul karya pertama_UWRF24 (Contoh: Kembali ke Ubud_UWRF24).
  3. Peserta adalah Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan melampirkan foto KTP atau tanda pengenal lainnya.
  4. Tidak mencantumkan nama penulis dalam cerita pendek yang dikirim.
  5. Biodata dicantumkan pada file terpisah.

Lain-lain:

  1. Penulis Emerging UWRF adalah penulis muda dalam karya (belum mempublikasikan lebih dari 2 buku) atau muda dalam usia (maksimal 35 tahun).
  2. Hak cipta naskah sepenuhnya milik penulis.
  3. Panitia memiliki hak untuk menerjemahkan serta menerbitkan karya-karya yang terkurasi ke dalam antologi dwibahasa tahunan festival.
  4. Keputusan Dewan Kurator tidak dapat diganggu-gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
  5. Dewan Kurator terdiri atas sastrawan dan akademisi sastra.
  6. Penulis yang lolos akan dipilih berdasarkan kekuatan karakter, bahasa, dan gaya bercerita yang kreatif.
  7. Para Pemenang akan diumumkan melalui website ubudwritersfestival.com

Sejak 2022, program emerging writers UWRF mengkhususkan pada karya berupa cerita pendek, setelah pada tahun-tahun sebelumnya program ini menerima karya-karya dalam bentuk puisi dan esai kritik sastra. Alasan mengapa dalam tahun-tahun terakhir, pemilihan karya emerging writers UWRF dibatasi hanya dalam bentuk cerita pendek, karena prosa dianggap sebagai bentuk terbaik untuk mengukur keterampilan menulis seorang sastrawan pemula. Karya puisi dapat terjebak dalam bentuk-bentuk eksperimentasi yang mutunya sulit diukur dengan parameter baku.

Program emerging writers yang digagas oleh UWRF bertujuan untuk mengembangkan bakat-bakat baru penulis Indonesia. Oleh karena itu, selain menerjemahkan karya-karya para penulis yang terpilih dan menerbitkan tulisan mereka dalam sebuah antologi dwibahasa tahunan, UWRF juga akan mengundang mereka hadir di festival di Ubud, Bali, yang menawarkan sebuah kesempatan bagi mereka untuk tampil di sesi-sesi festival, bertemu dan berjejaring dengan berbagai penulis lokal dan mancanegara, sekaligus turut serta dalam berbagai masterclass atau lokakarya yang diselenggarakan selama festival berlangsung.

“Program emerging writers ini sungguh mengubah hidup para pesertanya,” ujar Pendiri dan Direktur UWRF Janet DeNeefe. “Kebanyakan dari mereka bahkan belum pernah keluar dari daerah asal mereka dan untuk pertama kalinya, mereka dapat bertemu dengan sesama penulis dari dalam maupun luar negeri, sambil mengikuti banyak program-program pengembangan kreativitas saat festival berlangsung di Ubud, Bali.”

“Banyak sekali penulis yang sangat berbakat dari berbagai penjuru Indonesia, yang sayangnya belum mendapatkan kesempatan untuk tampil karena tidak memiliki koneksi atau akses yang cukup. Program penulis emerging UWRF ini harus menjadi wadah untuk bisa menemukan bakat-bakat luar biasa tersebut,” Manajer Program Indonesia UWRF Gustra Adnyana menambahkan.***

Penulis – Doni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *