Penulis – Sandra Gisela
DENPASAR, GLOBALONE.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menutup rangkaian kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di pelataran timur Lapangan Bajra Sandhi, Denpasar pada Sabtu (23/11/2024). Acara bertajuk “Harmoni Demokrasi Bali Santhi lan Jagadhita” ini memuat mata acara doa lintas agama dan lakon yang mengisahkan tentang Bisma dan perang Baratayuda.
Ditemui di lapangan, Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, berkata bahwa lakon Baratayuda digunakan untuk menggambarkan kontestasi politik sebagai sebuah peperangan gagasan, ideologi, dan program kerja. Namun, sesuai dengan narasi akhir lakon yang dimainkan, pesan yang hendak disampaikan menggarisbawahi persatuan dan kesatuan untuk Bali yang damai dan sejahtera.
“Kita ingin mewacanakan perdebatan visi, misi, dan ideologi itu boleh saja pada saatnya (kampanye), tetapi kalau semua sudah selesai, kita harus bersatu membangun Bali menjadi santhi lan jagadhita (damai dan sejahtera),” ungkap Lidartawan.
Doa lintas agama dikumandangkan sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar Bali menjadi tempat yang harmonis, makmur, dan sejahtera, serta pilkada yang akan digelar pada tanggal 27 kelak menjadi momentum untuk merawat nilai-nilai demokrasi. Sebab, menurut Lidartawan, segala upaya dan kerja keras telah dilakukan selama masa kampanye berlangsung.
“Sekarang saatnya kita berdoa, menyerahkan kepada Hyang Widhi supaya 27 November nanti rakyat bisa menyalurkan hak pilihnya. Semoga pilkada serentak 2024 ini bisa berjalan dengan kondisi yang baik, dengan kondisi berpesta riang gembira, tanpa tekanan, intimidasi, sehingga akan menghasilkan pemimpin yang baik,” tuturnya.
Diselenggarakannya acara ini menjadi tanda kampanye pilkada serentak di Provinsi Bali sudah usai di jam 23.59 WITA. Setelahnya, KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Satpol PP, dan kepolisian akan menertibkan atribut kampanye yang masih terpasang.
Masyarakat diharapkan telah menentukan pilihannya usai rangkaian kampanye panjang yang berdurasi lebih dari satu bulan ini. Untuk partisipasi pemilih, KPU Bali menetapkan target sebesar 75 persen.
“Besar harapan kami, target kita semua kehadiran pemilih ke TPS mencapai 75 persen yang sudah pernah kita capai pada saat pilkada serentak tahun 2020. Saat simulasi masih ada di kisaran 70-an persen,” pungkas Lidartawan.***