Kodam IX/Udayana dan Agrinas Kawal Ketahanan Pangan, Serap Gabah Petani Badung

Penulis – Sandra Gisela

BALI, GLOBALONE.ID – PT Agro Industri Nasional (Agrinas) menggelar kegiatan panen padi perdana dan penyerapan gabah petani di Subak Umase, Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, pada Jumat (28/02/2025).

Kegiatan ini diinisiasi untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, sekaligus realisasi instruksi Presiden Prabowo mengenai penyerapan harga gabah minimal Rp6.500.

Vice President Agrinas, Mayjen TNI (Purn.) Yos Triyoso, menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian dari visi Presiden dalam mencapai kemandirian pangan. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan komitmen dan kerja sama dari seluruh pihak, termasuk petani, pemerintah, dan sektor swasta. 

“Untuk mengurangi ketergantungan impor, Indonesia perlu melakukan perubahan sistem pertanian dengan pendekatan berbasis industri. Oleh karena itu, Agrinas berencana mengganti sistem kelompok tani konvensional dengan Brigade Pangan, yaitu unit produksi yang efisien dan memiliki akses ke perbankan,” kata Yos Triyoso dalam keterangannya, Sabtu (01/03/2025).

Agrinas mengaku siap mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menjamin kesejahteraan petani dan meningkatkan produktivitas pertanian nasional. Yos Triyoso juga menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan harga batas bawah gabah sebesar Rp6.500 per kilogram untuk melindungi petani dari permainan harga. Apabila terdapat pihak yang mencoba merusak kebijakan tersebut, masyarakat diminta untuk melaporkan kepada pihak berwenang.

Selain itu, Agrinas juga akan membentuk Kawasan Sentral Produksi Pangan (KSPP) guna meningkatkan efisiensi pertanian dan menjaga kestabilan harga hasil panen. Sebagai langkahnya, Yos Triyoso juga menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan cadangan lumbung pangan nasional di Merauke dengan luas 1,8 juta hektar.

“Langkah ini bertujuan agar petani tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah, tetapi mampu membangun kemandirian ekonomi melalui sistem pertanian modern,” ungkapnya.

Dengan demikian, jika setiap provinsi bisa mandiri dalam produksi pangan, Merauke akan difokuskan untuk ekspor. Sinergi antara Agrinas, Bulog, TNI, dan petani diharapkan mampu mendongkrak program ketahanan pangan nasional agar berjalan secara berkelanjutan dan membawa manfaat bagi kesejahteraan petani, juga kedaulatan pangan Indonesia.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf. Agung Udayana, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa Kodam IX/Udayana juga berkomitmen penuh dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui berbagai program strategis TNI AD.

“Salah satu terobosan yang dihadirkan adalah Kodam Udayana E-Prajaraksaka, yang memungkinkan petani dan Babinsa untuk berdialog langsung serta mendapatkan solusi cepat terhadap berbagai permasalahan di lapangan,” terang Kolonel Agung.

Kolonel Agung juga menekankan pentingnya pendampingan intensif kepada petani guna menjamin keberhasilan program ketahanan pangan. Selain itu, Kodam IX/Udayana juga aktif dalam mengawal penyerapan hasil pertanian agar petani sejahtera dan mendorong inovasi melalui digitalisasi seperti pada Kodam Udayana E-Prajaksara tersebut.

“Dengan langkah strategis, Kodam IX/Udayana terus berupaya memastikan ketahanan pangan nasional berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan panen padi bersama secara simbolis, sekaligus penyerapan gabah petani yang langsung dibayar tunai guna menghilangkan keraguan para petani. Panen dilakukan di Subak Umase yang dimiliki oleh tiga petani. Pada panen kali ini, produktivitas yang dicapai sebesar 5 ton per hektar, mencerminkan hasil yang baik dan mendukung ketahanan pangan nasional.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *