Pelaga Eco Park, Ide Positif Saat Pandemi

PANDEMI Covid-19 menjadi masa paling berat bagi dunia pariwisata, termasuk bagi I Ketut Ardana. Namun, alih-alih berputus asa, Ardana memilih untuk melihat peluang di tengah krisis. Bersama anak-anak dan keluarganya, ia berusaha menemukan makna positif dari masa sulit tersebut — menata ulang arah, dan berpikir tentang masa depan pariwisata pascapandemi.

Dari perenungan itu muncul satu gagasan: wisata alam terbuka akan menjadi tren baru. Orang-orang akan mencari ruang hijau, udara segar, dan pengalaman yang lebih dekat dengan alam. Berbekal keyakinan itu, Ardana memutuskan untuk memanfaatkan lahan keluarga di Plaga, Badung Utara, seluas empat hektar.

Lahan yang sejuk dan asri itu kemudian disulap menjadi Pelaga Eco Park — destinasi wisata alam yang memadukan keindahan lanskap pegunungan dengan sentuhan modern dan ramah lingkungan. Di sana berdiri restoran, area glamping (glamour camping), picnic ground, dan yang terbaru, kolam renang alami untuk melengkapi pengalaman wisata.

Salah satu daya tariknya adalah tanah lapang di tepi sungai, tempat pengunjung dapat mendirikan tenda dan menikmati malam di bawah langit terbuka. Sementara bagi mereka yang ingin kenyamanan lebih, fasilitas glamping menawarkan pengalaman menginap mewah dalam suasana alami yang tetap eco-friendly.

Melalui Pelaga Eco Park, Ardana kembali membuktikan ketajaman visinya dalam membaca arah industri pariwisata. Dari masa krisis, lahir sebuah inovasi yang memperkuat pesan bahwa pariwisata Bali tidak hanya soal pantai dan kemewahan, tetapi juga tentang kedekatan dengan alam dan keberlanjutan. **

Penulis: Karolina, Editor: Igo Kleden

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *