BALI — Ajang tahunan Bali Fashion Network® (BFN) kembali digelar di International Conference Center (ICC) Bali, menghadirkan kolaborasi kreatif antara pelaku bisnis dan kreator di industri fashion. Diselenggarakan oleh Paramatex, salah satu supplier kain terkemuka di Bali, BFN 2026 mencatat peningkatan jumlah booth hingga 30% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan partisipasi dari beragam sektor pendukung fashion.
Tak hanya diisi oleh brand fashion dan garmen, BFN 2026 juga menghadirkan pelaku usaha dari sektor pewarnaan kain, bordir, aksesoris, agen fashion, desainer mode, hingga perusahaan perangkat lunak yang menyediakan solusi bisnis bagi para fashionpreneur. Dengan kehadiran berbagai pihak yang menjadi bagian penting dalam rantai bisnis fashion, BFN semakin menegaskan posisinya sebagai platform utama bagi siapa pun yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis fashion.
Puluhan booth menghadirkan pengalaman interaktif bagi pengunjung—mulai dari display koleksi terbaru, workshop dan class session, hingga sesi konsultasi bisnis. Para pengunjung dapat mencoba produk, berdiskusi langsung dengan pemilik usaha, serta mendapatkan wawasan dan koneksi baru yang berpotensi membuka peluang kolaborasi strategis. BFN juga menjadi ruang bagi UMKM untuk menjalin jejaring dengan brand besar dan agen distribusi, serta memahami ekosistem bisnis fashion dari hulu ke hilir.
Format Baru: Lebih Interaktif dan Berorientasi Pasar
Tahun ini, Bali Fashion Network® menghadirkan format baru yang lebih berorientasi pasar. Sejumlah brand dan garmen terpilih menampilkan koleksi terbarunya dalam sesi fashion show, sementara booth peserta memungkinkan penjualan langsung di lokasi, menciptakan interaksi dua arah antara pelaku usaha dan pengunjung.
Kehadiran sektor teknologi dan solusi digital turut menambah dimensi baru bagi acara ini, menghadirkan berbagai inovasi yang dapat membantu peserta dalam mengembangkan bisnis fashion secara lebih efisien dan kreatif.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci pengembangan industri fashion di Bali. Dengan melibatkan berbagai pelaku bisnis, kami ingin membangun ekosistem yang dinamis, berkelanjutan, dan kompetitif di pasar global,” ujar Chris Rianto, Founder Paramatex.
Kolaborasi Luas dan Inovatif
BFN 2026 memperluas jangkauan kolaborasi dengan melibatkan brand lokal dan internasional, serta sektor teknologi yang menunjang pengembangan bisnis fashion. Melalui pameran, diskusi, dan sesi jejaring, para peserta berkesempatan memperluas relasi, bertukar wawasan, dan mengeksplorasi ide baru.
Inisiatif ini juga mendorong pemanfaatan teknologi digital printing dan platform pemasaran daring untuk meningkatkan daya saing pelaku fashion Indonesia. Sinergi lintas sektor ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan industri kreatif yang berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia di kancah fashion global.
Menuju Fashion yang Berkelanjutan
Mengusung semangat keberlanjutan, BFN 2026 juga mendorong praktik ramah lingkungan dan inovasi berkelanjutan. Acara ini diharapkan menjadi katalis bagi terciptanya industri fashion yang kompetitif, berwawasan lingkungan, dan berdampak positif bagi ekonomi lokal maupun nasional.
Melalui kolaborasi antara pelaku bisnis, desainer, dan penyedia bahan, BFN turut menumbuhkan kesadaran akan pentingnya produksi yang bertanggung jawab. Peserta diharapkan membawa pulang inspirasi baru tentang membangun bisnis fashion yang tidak hanya estetis, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan ekologis.
Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, Bali Fashion Network® memperkuat perannya sebagai wadah lahirnya inovasi dan peluang baru dalam industri fashion Indonesia.
Seperti diketahui, Paramatex, dengan tagline “Your Fabrics Partner”, merupakan penyedia kain berkualitas tinggi yang berbasis di Bali dan menjadi salah satu pilar penting dalam industri tekstil Indonesia. Dengan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya, Paramatex berkomitmen menjalankan bisnis yang etis dan bertanggung jawab—membuktikan bahwa kesuksesan dapat berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.***
