Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Juli 2025 tetap tumbuh 4,8% (yoy), didukung lonjakan konsumsi kebutuhan sekolah meski penurunan wisatawan domestik dan hambatan distribusi sempat menekan kinerja ritel.
DENPASAR – Aktivitas ritel di Bali pada Juli 2025 tetap menunjukkan tren positif, seiring meningkatnya konsumsi masyarakat untuk kebutuhan tahun ajaran baru. Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mencatat, Indeks Penjualan Riil (IPR) mencapai 120,3 atau tumbuh 4,8% secara tahunan (yoy), dan masih berada di level optimis (>100).
Secara bulanan, IPR Bali melandai tipis sebesar -0,2% (mtm). Kondisi ini dipengaruhi menurunnya jumlah hari libur wisatawan nusantara dibandingkan Juni 2025. Namun, perlambatan penjualan tertahan oleh tingginya belanja masyarakat untuk perlengkapan sekolah, termasuk seragam, buku, hingga alat tulis.
“Peningkatan konsumsi di tahun ajaran baru menjadi faktor penopang ritel, di tengah melandainya aktivitas wisatawan domestik,” tulis BI Kantor Perwakiulan Bali dalam laporan Survei Penjualan Eceran (SPE) Juli 2025.
Inflasi Terkendali, Distribusi Sempat Terganggu
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Bali pada Juli 2025 sebesar 3,16% (yoy), naik dari bulan sebelumnya 2,94% (yoy). Inflasi yang terkendali turut mendorong optimisme konsumsi masyarakat.
Meski demikian, pertumbuhan ritel yang lebih tinggi sempat tertahan akibat kerusakan jalan nasional di Desa Bajera, Kabupaten Tabanan, pada 7 Juli 2025. Arus distribusi barang terhambat hingga perbaikan rampung pada 19 Juli 2025.
Sandang & Perlengkapan Sekolah Jadi Penopang
Berdasarkan subsektor, perlambatan penjualan dipengaruhi oleh turunnya kategori Suku Cadang dan Aksesori (-4,3% mtm), Peralatan Informasi dan Komunikasi (-4,0% mtm), serta Makanan, Minuman, dan Tembakau (-1,4% mtm).
Namun, sejumlah kategori masih tumbuh positif, terutama Sandang (termasuk seragam sekolah) yang naik 3,1% (mtm), Barang Budaya dan Rekreasi (termasuk alat tulis) yang meningkat 2,8% (mtm), serta Barang Lainnya (farmasi, kosmetik, elpiji, dan kimia rumah tangga) yang naik 1,1% (mtm).
Prospek Positif hingga Akhir Tahun
Prospek ritel Bali diproyeksikan tetap kuat. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) menunjukkan tren optimis, dengan IEP September 2025 di level 182 dan Desember 2025 di 188. Angka tersebut mencerminkan keyakinan pelaku usaha terhadap penjualan ritel tiga hingga enam bulan ke depan.
BI Bali menegaskan, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di provinsi dan kabupaten/kota, pihaknya akan terus memperkuat sinergi menjaga stabilitas harga, melindungi daya beli masyarakat, dan memastikan pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan.***rls/igo

