SELAMA menjabat sebagai Ketua Bali Hotel Association (BHA) periode 2016–2021, Ricky Putra menorehkan jejak kepemimpinan yang kuat dan visioner di tengah dinamika pariwisata Bali yang terus berubah. Di bawah kepemimpinannya, BHA tidak hanya menjadi wadah komunikasi antar pelaku industri perhotelan, tetapi juga tampil sebagai motor penggerak sinergi antara hotel, pemerintah, dan masyarakat lokal.
Ricky dikenal sebagai sosok yang mengedepankan “local soul with global standard” — semangat untuk membangun pariwisata Bali dengan keunggulan kelas dunia, tanpa meninggalkan akar budaya dan kearifan lokal. Ia mendorong banyak inisiatif kolaboratif, mulai dari penguatan SDM perhotelan, penerapan standar keberlanjutan (sustainability practices), hingga upaya meningkatkan citra Bali sebagai destinasi aman dan ramah lingkungan.
Puncak ujian kepemimpinannya datang saat industri pariwisata terpukul pandemi COVID-19. Ricky menjadi salah satu figur penting yang menjaga solidaritas antarhotel dan asosiasi industri, memastikan komunikasi efektif dengan pemerintah, serta memperjuangkan strategi pemulihan pariwisata Bali. Di masa sulit itu, ia menekankan pentingnya resilience dan unity, dua nilai yang kemudian menjadi fondasi kekuatan BHA pasca-pandemi.
Melalui pendekatan kepemimpinan yang hangat dan inklusif, Ricky berhasil membangun jembatan antara pelaku industri besar dan kecil, serta memperluas peran BHA tidak hanya sebagai asosiasi hotel berbintang, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam pembangunan berkelanjutan Bali.
Kini, setelah masa jabatannya berakhir, warisan kepemimpinannya tetap terasa — BHA dikenal sebagai asosiasi yang profesional, kolaboratif, dan berjiwa Bali. Ricky Putra meninggalkan kesan mendalam sebagai pemimpin yang menginspirasi, membumi, dan membawa harmoni dalam dunia hospitality. **
Penulis: Karolina, Editor: Igo Kleden
