TPID Tabanan Mantapkan Strategi Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan

TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan bersama Bank Indonesia Provinsi Bali terus memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas harga dan memperkokoh ketahanan pangan daerah. Melalui forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), digelar High Level Meeting (HLM) bertema “Strategi Pengendalian Inflasi Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta Memperkuat UMKM untuk Kedaulatan Pangan” pada Selasa (29/10).

Kegiatan yang berlangsung di Tabanan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, S.Sos, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, Penglingsir Puri Tabanan Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Nyoman Arnawa, S.Sos, serta jajaran Forkopimda, pimpinan perangkat daerah, BPD Bali, Perum Bulog, BPS Tabanan, seluruh perbekel, dan Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD).

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menegaskan bahwa pengendalian harga dan kedaulatan pangan tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus melalui sinergi dan kolaborasi lintas sektor.

“Kegiatan ini merupakan komitmen bersama untuk membangun desa yang kuat secara ekonomi, mandiri dalam pangan, dan profesional dalam tata kelola. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat memperkuat peta jalan pengendalian inflasi dan pangan di Kabupaten Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya.

Ia juga memaparkan lima arah strategi pengendalian inflasi daerah, yakni:

  1. Penguatan TPID melalui kolaborasi Bank Indonesia, perbekel, dan BUMDes untuk mengoptimalkan potensi ekonomi desa.

  2. Peningkatan kinerja satgas pangan lewat sinergi penegakan hukum dan pendampingan Kejati Bali melalui program Jamu Pangan.

  3. Kemitraan strategis antara Perumda Sanjayaning Singasana dan lembaga keuangan (BPD Bali).

  4. Percepatan ketahanan pangan melalui integrasi komoditas lokal.

  5. Peningkatan kepercayaan publik terhadap BUMDes dengan tata kelola profesional dan transparan.

“Jika desa kuat, bangsa akan hebat. Jika desa mandiri, rakyat akan berdaulat,” tegasnya, menutup sambutan dengan semangat Tabanan Era Baru: Aman, Unggul, dan Madani (AUM) — dari desa, oleh desa, untuk masyarakat.

Inflasi Terkendali, Tantangan Alih Fungsi Lahan Jadi Perhatian

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, memaparkan perkembangan inflasi di Kabupaten Tabanan. Berdasarkan data September 2025, inflasi tercatat sebesar 1,88% (yoy) — masih dalam rentang target nasional 2,5% ±1% (yoy). Secara bulanan, Tabanan mencatat deflasi -0,45% (mtm) dengan komoditas penyumbang utama penurunan harga yakni bawang merah, tomat, daging babi, cabai rawit, dan bawang putih.

Namun, deflasi tersebut tertahan oleh kenaikan harga beras, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, udang basah, serta sigaret kretek tangan (SKT).

“Capaian ini menunjukkan hasil nyata dari sinergi antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga,” jelas Butet.

Meski demikian, ia menyoroti masih tingginya volatilitas inflasi bulanan di Tabanan. Tantangan utama di antaranya alih fungsi lahan pertanian, inefisiensi rantai pasok, serta tingginya permintaan dari sektor pariwisata. Sebagian hasil pertanian bahkan dijual ke luar Bali karena faktor harga.

“Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi seluruh pihak. Fokus utama adalah memastikan ketersediaan dan kestabilan harga agar kesejahteraan petani dan masyarakat tetap terjaga,” tegasnya.

Langkah Konkret: MOU dan Bantuan untuk Subak

Sebagai tindak lanjut penguatan KAD (Kerja Sama Antar Daerah) dan strategi pengendalian inflasi, HLM TPID Tabanan juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara seluruh perbekel se-Kabupaten Tabanan dengan Bupati Tabanan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan.

Selain itu, dilakukan penandatanganan kerja sama pembiayaan antara Perumda Sanjayaning Singasana dan BPD Bali, yang disaksikan langsung oleh Bupati Tabanan dan perwakilan Bank Indonesia. Kerja sama ini diharapkan memperkuat permodalan desa dan memperlancar rantai distribusi pangan berbasis lokal.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan produktivitas pertanian, TPID Tabanan juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada kelompok tani di sejumlah subak, antara lain Subak Aseman IV, Subak Lanyah Delod Jalan, Subak Timan Agung, Subak Gadon III, dan Subak Empas Mal Kangin.

Langkah-langkah konkret ini menegaskan komitmen TPID Tabanan dalam memperkuat ketahanan pangan dari hulu ke hilir, menjaga stabilitas harga, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Tabanan.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *