FIATA-RAP Meeting 2024 Hari ini Mulai berlangsung di Nusa Dua, Bali

BALI, GLOBALONE.ID  – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) bersama Federation of International Freight Forwarders Associations (FIATA) menggelar kegiatan tahunan FIATA-RAP Meeting
2024 di Merusaka, Nusa Dua, Bali pada 11-12 Juli 2024. Kegiatan ini mulai berlangsung hari ini, (Kamis,11/7).

Demikian diungkapkan dalam press conference yang digelar semalam (Rabu,10/7) di Merusaka Hotel, Nusa Dua.

Acara rencananya akan  dibuka  oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang bakal memberikan arahan terkait strategi investasi dan pembangunan sektor logistik. Sejumlah keynote speakers yang yang juga akan hadir
antara lain Menkomarvest, Luhut B Panjaitan,  Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Presiden FIATA Turgut Erkeskin – FIATA, Ketua Umum ALFI/ILFA Akbar Djohan, Chairman FIATA-RAP 2024 Yukki N. Hanafi, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Arsjad Rasjid.

Dalam press conference itu disebutkan pula bahwa dalam diskusi panel FIATA – RAP 2024, sejumlah pembicara juga akan hadir antara lain Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM, PT Pelindo (Persero), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Pertamina International Shipping (PIS), hingga perwakilan FIATA.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari 22 negara anggota ALFI, sekaligus lebih dari 200 pengusaha
nasional dan internasional akan  bertemu untuk mengeksplorasi potensi bisnis baru, baik melalui kemitraan
strategis, investasi, pengelolaan aset, konsultasi pajak, maupun adopsi teknologi yang meningkatkan efisiensi
operasional dan daya saing.

Ketua Umum ALFI/ILFA, Akbar Djohan, menyatakan solusi atas logistik yang efisien dan berkelanjutan adalah kebutuhan yang mendesak saat ini.

“Investasi dalam teknologi hijau dan solusi logistik yang berkelanjutan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligence dan Big Data dalam manajemen rantai pasok telah menunjukkan efisiensi yang signifikan, mengurangi biaya operasional hingga 20 persen dan emisi karbon hingga 15 persen,” ungkap Akbar Djohan.

Industri logistik di Indonesia, terang Akbar berada di persimpangan jalan yang kritis menghadapi tantangan
sekaligus harapan. Krisis geopolitik di Eropa, Asia, hingga Afrika Utara, regulasi yang semakin ketat, perang
dagang, dan perubahan dinamika pasar menjadi tantangan. Di sisi lain, terdapat peluang besar untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren industri yang terus berubah.

Sementara Chairman FIATA RAP 2024, Yukki Nugrahawan Hanafi, menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi perubahan dinamis dalam pasar logistik. “Kita dihadapkan pada tantangan signifikan seperti regulasi yang semakin ketat, perang dagang, dan perubahan dinamika pasar. Namun, dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas, kita dapat menciptakan ekosistem logistik yang efisien dan berkelanjutan,” ujarnya.

Seperti diketahui, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) adalah organisasi yang mewakili perusahaan logistik dan forwarder di Indonesia. Didirikan  dengan tujuan untuk memajukan industri logistik nasional, ALFI/ILFA berperan dalam meningkatkan profesionalisme, kompetensi, dan kolaborasi
bisnis di antara anggotanya.

Sementara Federation of International Freight Forwarders Associations (FIATA) adalah organisasi non-pemerintah yang beranggotakan asosiasi forwarder dari seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1926, FIATA bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan sektor logistik dan forwarder di tingkat internasional, serta mempromosikan standar dan praktik terbaik dalam industri.***

Penulis – Igo Kleden

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *