NGADA, GLOBALONE.ID – Vinsensius Milo, mantan Kepala Dinas Pendidikan tiga era Bupati Ngada, bikin kejutan. Selasa (30/04/2024) datang mendaftar sebagai bakal calon (Balon) Bupati/Wakil Bupati di DPC PDI Perjuangan, Kabupaten Ngada.
Sosok yang akrab disapa Sensi ini, datang ke Sekretariat DPC PDI Perjuangan sekitar pkl. 11.15 wita, didampingi tim keluarga dan para simpatisannya. Dia diterima Ketua DPC PDI Perjuangan Ngada, Maria Lali bersama sejumlah pengurus dan tim Pilkada partai itu.
Pendaftaran di partai berlambang banteng moncong putih itu, berlangsung hangat dan penuh keakraban. Kemudian secara resmi Sensi menyerahkan dokumen pendaftaran, yang diterima oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Ngada, Maria Lali. Maria yang biasa disapa Imel, menyatakan dokumen bakal calon telah diterima secara resmi untuk diproses lebih lanjut di internal partai, baik di tingkat DPC, DPD maupun terakhir di DPP.
Usai menyerahkan dokumen pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati untuk mengikuti Pilkada serentak November 2024 mendatang, Sensi Milo menjawab pertanyaan-pertanyaan awak media satu persatu secara elegan, gamblang dan tenang.
Pernyataan-pernyataannya kepada media memang mengejutkan, sama mengenjutkan ketika dirinya datang mendaftar terakhir di PDI Perjuangan. Pasalnya, pasca pensiun dari kepala dinas Pendidikan, Sensi nyaris tak terdengar. Meski belakangan sering tampil di platform media Tik Tok melalui akunnya: “Batas Laut Hanya Fatamorgana.” Konten-kontennya mengangkat situasi sosial, politik, budaya dan pendidikan di ruang publik yang tampak rancu. Namun desas-desus terkait maju Pilkada sama sekali tak derdengar. Memang menjadi kejutan bagi publik.
Respons publik pasca Sensi menyatakan akan bertarung di Pilkada Ngada, mungkin akan muncul beragam. Hanya apakah bagi Sensi yang kalem dan tenang ini, Politik sama dengan “Batas Laut Fatamorgana Saja”. Tentu dia sendiri yang akan membuktikannya. Debutnya dimulai dari PDIP. Bahkan diakuinya hanya di PDIP saja Sensi akan berlabuh. Karena dia sangat yakin di PDIP punya ruang – untuknya. Ini jelas sebuah komitmen dan rasa percaya diri yang tinggi, sebagai modal maju pilkada demi membawa Ngada lebih baik ke depan.
Soal dirinya maju sebagai Balon Bupati atau Balon Wakil Bupati, Sensi menyerahkan mekanisme tersebut pada proses yang akan berjalan di partai. Namun pilihan pada PDIP menjadi pertimbangannya, karena partai pimpinan Megawati Soekarno Putri itu jatuh bangun membangun demokrasi dan tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan mendaftar di PDIP, Sensi mempertimbangkan ini: “saya percaya bahwa saya punya ruang di PDIP.”
Ada hal yang patut dicatat dari keputusan Sensi untuk maju pada pilkada serentak November 2024 mendatang. Begini kata Sensi: “tentu selama ini saya ada, saya buat, saya lakukan. Saya ada di dalam seluruh proses pembangunan, baik sebagai mantan birokrasi maupun sebagai masyarakat. Saya mengalami semua itu, karena itu saya merasa bahwa saya punya kemampuan untuk menjadi bupati maupun wakil bupati.”
Pernyataan Sensi menjawab media tersebut, mau menunjukkan bahwa dia mempunyai pengalaman selama di birokrasi dan terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan. Sensi juga menyaksikan dan berjalan dari waktu ke waktu di kabupaten ini. Tau banyak persoalan masyarakat baik sebagai abdi negara, hingga masa tugas di birokrasi berakhir dan kembali hidup sebagai warga negara biasa.
Dari perjalanan panjang itu, Sensi kini bertekad maju dalam Pilkada Ngada agar dapat membawa rakyat Ngada ke arah yang lebih baik. Namun itu tidak berarti bahwa di masa lalu tidak baik. Baginya setiap pemimpin di eranya telah membawa daerah ke arah yang lebih baik, hanya saja setiap masa memiliki standar masing-masing. “Makanya saya mau ikut berpartisipasi dalam pilkada kali ini,” tegas Sensi.
Dia menyatakan punya komitmen memajukan dunia pendidikan, terutama nasib para guru. Sensi sering mengatakan di berbagai kesempatan, bahwa pendidikan adalah jalan menuju masa depan. Ini tersirat bahwa, perlu memberi perhatian serius. “Namun dalam konteks membangun Ngada kita tidak menafikan yang lain dan mengutamakan pendidikan saja. Karena itu perlu dibarengi pembangunan sektor lain, seperti pembangunan ekonomi dan kesehatan, dan itu juga menjadi bagian integral. Dan, inovasi apapun dalam pembangunan tetap harus selaras dengan regulasi, sehingga semuanya bisa berjalan baik,” paparnya.
Di bagian lain, Ketua DPC PDI Perjuangan Maria Lali mengatakan, sejak di buka pada tanggal 16 April 2024 lalu, ada tiga bakal calon sudah mendaftarkan diri di PDIP. Tiga bakal calon itu antara lain: Moses Jala Watu (MJW) dari partai Nasdem, Bernadinus Dhey Ngebu (BDN) dari PKB dan Vinsensius Milo dari kalangan mantan birokrasi.
Menyusul ditutupnya pendaftaran di PDIP (30/04/2024), kata Imel Lali, pihaknya segera memroses di internal partai, kemudian dikirim ke DPD lalu ke DPP. “Saya berharap para bakal calon ini sudah mulai mempromosikan diri ke masyarakat, sehingga saat di survei elektabilitasnya naik. Karena PDIP selalu berpedoman pada hasil survey,” katanya.*
Penulis: Emanuel Djomba